Saat mengendarai mobilnya, Rhoma melihat beberapa perampok mobil sedang beraksi. Dia memberi tahu polisi melalui radio dan langsung menghadapi para perampok. Tak lama kemudian, polisi datang dan menangkap para perampok. Akibatnya, Rhoma dan istrinya dianiaya. Putra mereka, Dedi, diculik dan dimintai uang tebusan. Rhoma tidak memberi tahu polisi karena takut akan keselamatan putranya. Ia menanggung sendiri uang tebusan yang mereka anggap terlalu kecil. Mereka menuntut Rhoma merampok bank. Kejadian ini menghebohkan publik, apalagi beberapa surat kabar menyebut Rhoma sebagai biang keladinya. Rhoma sangat marah. Ia bekerja sama dengan polisi untuk menangkap komplotan perampok tersebut.
